Desa Adat Kerobokan Bangun Krematorium Rp3 Miliar, Target Rampung 2022
Patung Buto ijo
09 Juli 2021 Dibaca: 89 Pengunjung
Patung Buto ijo
Buto Ijo? Raksasa hijau dan menyeramkan itu? Iya! Buto ijo yang identik dengan kesan menyeramkan dan angker, dijadikan oleh pemerintah setempat pantai Petitenget, Kerobokan, sebagai penarik wisatawan!
Pada festival ini dikenalkan legenda Buto ijo yang tadinya menyeramkan dan membawa petaka bagi masyarakat, menjadi suci setelah didirikan pura Petitenget oleh Sang Hyang Nirartha. Kemudian Buto Ijo menerima mandat untuk menjadi penjaga desa Petitenget.
Selain menghadirkan sosok Buto Ijo, pantai Petitenget memiliki ikon ayunan dan memadukan seni-seni lokal Kerobokan dengan modern style seperti clubbing, musik dan senam yoga.
Bila destinasi wisata biasanya beririsan dengan kegiatan tidak ramah lingkungan seperti menyebabkan terjadinya penumpukan sampah, maka tidak untuk di festival Petitenget ini.
Pasalnya, pada pembukaan festival yang mengusung tema Kerobokan Art and Spirit, juga terdapat acara melepas tukik-tukik atau anak penyu ke lautan oleh para wisatawan! Harapannya, anak penyu dapat hidup lebih leluasa di lautan.
Pantai yang menyeramkan pun menjadi ramai dipadati pengunjung dan wisatawan lokal dan mancanegara. Mereka bersama-sama menikmati atraksi, beragam stand sambil ditemani pemandangan matahari terbenam yang sangat indah.
Pariwisata Indonesia memang sangat potensial! Dengan kekayaan yang ada, tinggal memilih untuk mengolahnya atau tidak.
TAGS :
Berita Terbaru
Desa Adat Kerobokan Bangun Krematorium Rp3 Miliar, Target Rampung 2022
Percepat Zona Hijau, Desa Adat Kerobokan Gelar Vaksinasi Massal
Prokes Ketat Ngaben Massal di Setra Dukuh Desa Adat Kerobokan
Desa Adat Kerobokan Bagikan Sembako kepada 6.030 KK di 50 Banjar
Pengumuman